Mapel : Fisika
Kelas : X Ipa 6
Ruang Lingkup Fisika, Besaran, dan
Pengukuran
A. Ruang Lingkup Fisika
Fisika merupakan ilmu yang sangat luas
pembahasannya. Banyak aspek dalam kehidupan manusia yang dapat dibahas melalui
ilmu fisika. Fisika memiliki cabang dan materi yang harus dipelajari. Fisika
juga memiliki ruang lingkup yang cukup luas. Adapun ruang lingkup fisika
sebagai berikut.
1. Ruang
Lingkup Antara Aktivitas Makhluk Hidup dan Makhluk Tak Hidup
Ruang lingkup ini mempelajari
kejadian antara makhluk hidup dan makhluk tak hidup. Dalam ruang lingkup ini
Anda akan mempelajari hubungan antara besaran-besaran dan kejadian yang
terjadi. Adapun contoh pada makhluk hidup seperti perpindahan posisi seseorang
ketika melakukan perjalanan, sedangkan contoh pada makhluk tak hidup seperti
menentukan kecepatan bola pada gerak parabola saat ketinggian maksimum.
2. Ruang
Lingkup Kondisi Fisik Makhluk Hidup dan Makhluk Tak Hidup
Ruang lingkup ini mempelajari kondisi fisik pada makhluk hidup dan
makhluk tak hidup. Contoh ruang lingkup pada makhluk tak hidup seperti
peristiwa meletusnya ban sepeda yang terkena sinar matahari. Pada siang hari,
panas matahari dapat menyebabkantekana gas meningkat sehingga ban sepeda dapat
meletus. Contoh kondid pada makhluk hidup seperti perlombaan tari tambang.
Dalam perlombaan tarik tambang memperlihatkan adanya perbedaan vektor gaya.
Dalam mempelajari ruang lingkup
fisika, Anda diajak mempelajari penerapan Fisika, metode ilmiah, dan
keselamatan kerja.
1. Penerapan
Fisika
Penelitian banyak menggunakan peralatan yang berhubungan dengan fisik
seperti mikroskop, neraca, dan multimeter. Berbagai peralatan tersebut akan
membantu dalam memahami fisika. Selain itu, Anda juga dapat memahami penerapan
fisika dengan mempelajari hakikat
fisika, ciri-ciri fisika, cabang-cabang fisika, dan manfaat fisika.
a.
Hakikat Fisika
Fisika merupakan bagian dari ilmu Pengetahuan
Alam yang dikenal dengan sains. Sains merupakan ilmu yang mempelajari fenomena
alam yang diperoleh dari hasil pemikiran dan penyelidikan melalui keterampilan
bereksperimen dengan penerapan metode ilmiah. Pada dasarnya sains disusun atas
pengamatan, klasifikasi data, dan diverifikasi dalam hukum yang bersifat
kuantitatif melalui analisis data dan perhitungan matematis. Dengan demikian,
hakikat fisika merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari kejadia alam
berdasarkan fakta, konsep, prinsip, dan hukum yang telah teruji kebenarannya
melalui pendekatan ilmiah.
b.
Ciri-ciri Fisika
Sebagai bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam,
Fisika mempunyai beberapa ciri berikut.
Ø
Objek yang dikaji merupakan benda konkret
(nyata dan ada). Kajian yang dilakukan berupa tingkah laku seperti fisik dari
benda tersebut. Contoh kejadian berupa tingkah laku seperti kejadian mendorong
benda. Adapun contoh kejadian berupa kondisi fisik seperti pemuaian benda
akibat pemanasan.
Ø
Pengamatan dan penelitiannya dilakukan
secara sengaja.
Ø
Penelitiannya dikerjakan secara
sistematis.
Ø
Menggunakan cara berfikir logis dan
konsisten.
Ø
Hasil kajiannya bersifat objektif.
Ø
Hukum-hukum fisika yang dihasilkan dari
berbagai percobaan berlaku umum namun dengan beberapa ketentuan yang mendukung.
c.
Cabang-cabang Fisika
Berbagai cabang ilmu
yang merupakan perluasan Fisika diuraikan sebagai berikut.
1.
Mekanika
2.
Mekanika Fluida
3.
Fisika Kuantum
4.
Elektronika
5.
Elektrostatis
6.
Elektrodinamis
7.
Bioelektromagnetik
8.
Termodinamika
9.
Fisika Atom
10. Fisika
Inti
11. Fisika
Nuklir
12. Fisika
Modern
13. Fisika
Plasma
14. Fisika
Gelombang
15. Fisika
Optik
16. Astronomi
17. Fisika
Medis
18. Fisika
Radiasi
19. Fisika
Lingkungan
20. Geofisika
21. Ekonomifisika
22. Fisika
Komputasi
23. Fisika
Akustik
24. Fisika
Zat Padat
d.
Manfaat Fisika
1.
Bidang Kedokteran dan Kesehatan
2.
Bidang Pertanian
3.
Bidang Transportasi
4.
Bidang Industri
5.
Bidang Komunikasi
6.
Bidang Energi
2.
Metode Ilmiah
a.
Kriteria Metode Ilmiah
1.
Berdasarkan Fakta dan Bersifat Objektif
2.
Bebas Dari Prasangka
3.
Berdasarkan Prinsip-prinsip Analisis
4.
Melalui Proses Hipotesis
5.
Berdasarkan Teknik Kuantitatif
b.
Langkah-Langkah Metode
Ilmiah
1.
Identifikasi Masalah dan Studi Pendahuluan
2.
Perumusan Masalah
3.
Pengumpulan Informasi
4.
Pengajuan Hipotesis
5.
Melakukan Eksperimen
6.
Analisis Data
7.
Pengambilan Kesimpulan
c.
Sikap Ilmiah
1.
Mampu Membedakan Opini dan Fakta
2.
Memiliki Rasa Ingin Tahu
3.
Berani Mencoba
4.
Jujur Terhadap Fakta
5.
Terbuka Dan Fleksibel
6.
Berpendapat Secara Ilmiah Dan Kritis
7.
Peduli Lingkungan
8.
Bertanggung Jawab
9.
Ulet Dan Gigih
10. Bekerja
Sama
3.
Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja di laboratorium sangat
penting bagi semua pihak. Keselamatan kerja di laboratorium menyangkut semua
unsur yang terkait baik subjek (Praktikan) ataupun objek ( Peralatan dan ruang
praktikum). Adapun tujuan penerapan keselamatan kerja sebagai berikut.
a.
Melindungi praktikan dalam melaksanakan
praktik
b.
Menjamin keselamatan bagi setiap orang
yang berada di laboratorium
c.
Menjamin sumber-sumber produksi dan
peralatan praktik di laboratorium supaya terjaga, terawat, dan aman.
d.
Mencegah dan mengurangi kecelakaan di
laboratorium
e. Memberikan pertolongan pertama pada
kecelakaan sebagai langkah awal untuk penanggulangan.
Komentar
Posting Komentar